Selasa, 26 Mei 2015

Si Kancil mencuri timun. Awal hati - hati dengan dongeng ini !

Kisah tentang si kancil yg memberi banyak manfaat. Apa itu benar? Realita malah kancil turut andil dalam mewarnai watak negeri ini yang mirip kancil yg pinter, licik, suka ngakali mereka yang bodoh. Meskipun pada awalnya niatnya baik untuk menumbuhkan kecerdikan agar bisa lepas dari masalah tapi sayang pesan yang ada dan cara pengemasan cerita yang kurang pandai malah membuat sosok karakter si kancil yang suka mencuri, cerdik, suka menipu tetapi menjadi lakon. Coba di cermati.

Saran saya untuk para orang tua dan pendongeng
di manapun, coba ganti kisah si kancil dengan kisah sahabat, para nabi, kisah orang soleh, kisah qur'an dan sebagainya.

Tips memilih cerita yang tepat

Ada banyak cerita yang dikenal masyarakat luas dan dianggap baik justru merusak. 
Bahkan pada cara menyampaikan juga yang awalnya sudah benar tetapi karena ikut-ikutan malah menjadi salah kaprah. Inilah pentingnya adanya seminar dan pelatihan bercerita. In sya alloh dalam waktu dekat yaitu akhir bulan mei Kak Aris akan mengadakan training nya. Berminat? Silhahkan hubungi kami.

Kemudian contoh kisah yang dianggap baik tapi berefek negatif seperti misalnya : kisah peri, doraemon, lampu ajaib aladin dan sebaginya. Menolong tapi melemahkan. Daya juang anak terkikis karena dimanjakan sesuatu yang serba instan. Seharusnya anak biasa diberi gambaran perjuangan yang tak kenal lelah, hasil bukanlah tujuan tetapi proses yang bercucuran keringat, berdarah-darah, di atas kejujuran, sportifitas menjadi sebuah kebanggaan. Hasil tak masalah yang penting sudah berusaha sekuat tenaga. Itu yang harus dibangun.

Lihatlah realita sekarang ! Anak muda sekarang maunya serba instan, "bim salabim" tiba-tiba jadi orang sukses, orang kaya, dsb. Mereka tak mau merasakan kerasnya kehidupan. Salah siapa? Itulah didikan negeri ini selama puluhan tahun. Negeri ini di didik dengan cerita yang menina bobokkan. Negeri ini di didik dengan kebijakan yang memanjakan. Salah siapa? gemessss saya.
Bersambung ...

tulisan by Kak Aris

Artikel Lanjutan (Part II)
http://dongengedukasi.blogspot.com/2015/05/si-kancil-mencuri-timun-awal-hati-hati_26.html

Tidak ada komentar: